Ide pokok yang mendasari penulis untuk
menganalisa bisnis ini adalah adanya keinginan untuk mencapai jaminan
stabilitas keuangan personal dan tidak tergantung pada orang lain dengan
mengembangkan pola marketing yang kreatif dan inovatif demi memenuhi kebutuhan
pasar. Hal tersebut didorong juga oleh keadaan dimana tingkat kompetisi dalam
memperoleh pekerjaan semakin tinggi. Meningkatnya jumlah tenaga kerja tidak
sebanding dengan jumlah perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Jika peluang
usaha hanya didapat dengan mengandalkan lowongan-lowongan pekerjaan dari
perusahaan-perusahaan atau institusi pemerintahan, maka kemungkinan untuk
menjadi tenaga kerja untuk perusahaan atau instansi pemerintahan tersebut
sangat kecil. Usaha IT Service Point Keliling ini dipilih karena didukung pula
keterampilan dan pengalaman yang penulis miliki kaitannya dengan jasa perbaikan
komputer dan periperalnya. Hal ini karena apabila usaha hanya mengandalkan
pengetahuan saja tanpa keterampilan, maka aplikasinya akan lebih sulit
dilaksanakan dengan baik dan maksimal.
Usaha jasa ini bila ditinjau dari aspek
ekonomis dan bisnisnya sangat layak untuk dikembangkan karena memiliki prospek
yang cerah di masa yang akan datang. Dapat dilihat bahwa tren kepemilikan
perangkat komputer dalam masyarakat semakin bertambah seiring dengan kemajuan
teknologi informasi di dunia. Dewasa ini, perangkat komputer bukan lagi barang
mewah yang dimonopoli oleh kalangan akademisi, bahkan orang awam pun merasa
perlu dan sudah memilikinya. Namun perkembangan kepemilikan perangkat digital
ini seringkali tidak didukung oleh layanan purna jual dari vendor resminya,
khususnya di daerah Kecamatan Sebulu dan Muara Kaman, sehingga konsumen selalu
kesulitan jika mereka mengalami masalah dengan perangkat yang mereka miliki.
Peluang Usaha
Peluang usaha di bidang ini sangat
prospektif, dimana kita bisa mengingat
bahwa Kecamatan Sebulu dan Kecamatan Muara Kaman adalah daerah dengan
penduduk yang memiliki tingkat perekonomian yang baik. Lebih dari 50% pelajar
setingkat SMP dan SMA telah memiliki laptop. Dari kalangan profesi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan juga hampir 100% memiliki Laptop dan printer, bahkan banyak
diantaranya memiliki lebih dari satu unit. Apalagi di kabupaten Kutai
Kartanegara ini pernah ada program “Satu Guru Satu Laptop” yang membagikan
13.000 (tiga belas ribu) unit lebih laptop untuk guru, dan lebih dari 1.000
(seribu) unit diantaranya dibagikan untuk guru-guru di wilayah kecamatan Sebulu
dan Muara Kaman. Selain itu, instansi-instansi pemerintah, pendidikan, dan
kesehatan juga menggunakan laptop, komputer, dan printer dalam kegiatan mereka
setiap hari, dan dari hasil pengamatan pribadi penulis, didapati masing-masing
instansi rata-rata menggunakan lebih dari 10 unit perangkat komputer dan
periperalnya. Dan untuk daerah transmigrasi kecamatan Sebulu-Muara Kaman saja
(dari SP-1 sampai SP-5; daerah padat penduduk yang bisa dijangkau dalam waktu
kurang dari 1 jam dari ujung SP-1 hingga ujung SP-5; terdiri dari 7 desa) sudah
terhitung sekitar 40 instansi, belum termasuk desa-desa di sekitarnya dan
perusahaan-perusahaan swasta yang beroperasi di daerah ini. Tentu ini adalah
jumlah yang menjanjikan untuk usaha jasa perbaikan dan perawatan komputer.
Belum lagi persaingan dalam bisnis ini sangat rendah, karena usaha ini
membutuhkan keterampilan khusus untuk menjalankannya.
Aspek Pengembangan
Usaha ini tidak hanya jasa perbaikan dan
perawatan komputer, printer, atau laptop saja, namun juga dapat dikembangkan
pada bisnis lain yang masih berhubungan. Pengembangannya bisa saja dengan menjual
sparepart, periperal, dan aksesoris komputer, jasa fotocopy dan cetak dokumen
(print) yang keuntungannya juga cukup menggiurkan. Bisa juga bekerja sama
dengan PT. Pos Indonesia dan menjadi Agen Pos untuk dapat memberikan layanan
pembayaran listrik, pulsa listrik, pulsa handphone, angsuran multi finance, dan
layanan pos yang lain. Atau bisa juga dengan menambah layanan booking tiket
pesawat dengan bekerja sama dengan agen tiket dan travel. Bahkan jika modalnya
cukup bisa pula dikembangkan menjadi warnet keliling, layaknya mobil internet
kecamatan milik kominfo.
Teknik Usaha
Sesuai dengan judulnya, usaha ini tidak
menggunakan tempat yang tetap, namun dapat berpindah-pindah sesuai dengan
kebutuhan pasar. Dengan menggunakan motor roda tiga yang bak belakangnya telah
dimodifikasi sedemikian rupa, maka usaha ini dapat menjangkau konsumen dimana
saja, sesuai dengan motonya, “Lebih Dekat, Lebih Cepat.” Sehingga konsumen
tidak perlu jauh-jauh mendatangi tempat servis, cukup telepon atau sms, dan
kami akan mendatangi tempat konsumen. Selain itu, usaha ini juga mengedepankan
kualitas pelayanan yang prima. Kebanyakan konsumen selalu takut kehilangan uang
mereka untuk hal yang menurut mereka tidak memuaskan, sehingga pelayanan yang
baik akan dikedepankan dengan tagline, “Garansi 7 hari, Tidak puas uang
kembali.”
Pemilihan kendaraan berupa motor roda
tiga dibandingkan mobil juga bukan tanpa alasan. Kendaraan ini dipilih karena
harganya yang lebih murah, bentuknya yang lebih unik, perawatannya yang lebih
mudah dan murah, daya angkutnya yang cukup banyak, manuver di medan sempit juga
lebih lincah, dan tentu saja, karena mesin lebih kecil (sekitar 150 cc – 250
cc, bandingkan mobil mencapai 1000 cc lebih) biaya operasionalnya pun lebih
ekonomis. Kendaraan ini juga cukup sesuai dioperasikan di daerah kecamatan
Sebulu dan Muara Kaman.
Analisis Finansial
a. Kebutuhan Modal
No
|
Uraian
|
Jumlah Barang
|
Satuan
|
Harga Satuan (Rp)
|
Jumlah Harga (Rp)
|
1.
|
Uang Muka Motor Roda Tiga dgn kanopy
depan
|
1
|
Unit
|
10.000.000
|
10.000.000
|
2.
|
Modifikasi bak belakang
|
1
|
Unit
|
3.000.000
|
3.000.000
|
3.
|
Etalase
|
1
|
Unit
|
1.000.000
|
1.000.000
|
4.
|
Laptop
|
1
|
Unit
|
6.000.000
|
6.000.000
|
5.
|
Printer Multifungsi
|
1
|
Unit
|
1.500.000
|
1.500.000
|
6.
|
Genset Kecil
|
1
|
Unit
|
1.500.000
|
1.500.000
|
7.
|
Stavol 1000 VA
|
1
|
Unit
|
500.000
|
500.000
|
8.
|
UPS
|
1
|
Unit
|
400.000
|
400.000
|
9.
|
Router Modem GSM
|
1
|
Unit
|
950.000
|
950.000
|
10.
|
Kursi Plastik
|
4
|
Buah
|
37.500
|
150.000
|
11.
|
Mini Speaker Aktif
|
1
|
Set
|
400.000
|
400.000
|
12.
|
Banner Promosi
|
2
|
Unit
|
100.000
|
200.000
|
13.
|
Barang Dagangan (Sparepart & Aksesoris)
|
|
|
|
8.000.000
|
14.
|
Deposit agen Pos
|
|
|
|
5.000.000
|
15.
|
ATK dan lain-lain
|
|
|
|
1.400.000
|
Total
|
40.000.000
|
b. Anggaran Biaya Operasional per bulan (25 hari kerja)
No
|
Uraian
|
Jmlh
|
Satuan
|
Harga Satuan (Rp)
|
Jumlah Harga (Rp)
|
1.
|
Bahan Bakar (3 ltr / hari)
|
75
|
Liter
|
9.000
|
675.000
|
2.
|
Pemeliharaan Peralatan
|
1
|
Paket
|
100.000
|
100.000
|
3.
|
Honor Tenaga Kerja
|
1
|
Orang
|
2.500.000
|
2.500.000
|
4.
|
Jaringan Internet
|
1
|
Paket
|
110.000
|
110.000
|
5.
|
Pulsa Telepon
|
1
|
Paket
|
50.000
|
50.000
|
6.
|
Lain-lain
|
|
|
|
65.000
|
Total
|
3.500.000
|
c. Anggaran Pendapatan dan Keuntungan
Rincian anggaran
Pendapatan Harian
No
|
Uraian
|
Jmlh Brg
|
Satuan
|
Harga Satuan (Rp)
|
Jumlah Harga (Rp)
|
1.
|
Servis Laptop/Komputer
|
2
|
Unit
|
100.000
|
200.000
|
2.
|
Servis Printer
|
1
|
Unit
|
25.000
|
25.000
|
3.
|
Jasa Print
|
10
|
Lembar
|
1.500
|
15.000
|
4.
|
Jasa Fotocopy
|
20
|
Lembar
|
250
|
5.000
|
5.
|
Laba Penjualan Aksesoris/periperl
|
|
|
|
50.000
|
6.
|
Jasa Penjualan Pulsa
|
10
|
Transks
|
1.000
|
10.000
|
7.
|
Jasa Transaksi Pos
|
10
|
Transks
|
1.000
|
10.000
|
Total
|
315.000
|
Jadi perkiraan hasil usaha sebulan (25 hari kerja)
adalah
Rp 315.000 x 25 hari = Rp 7.875.000
Dengan demikian dapat dihitung keuntungan bersih dari
usaha ini per bulan
Rp 7.875.000 – Rp 3.500.000 = Rp 4.375.000
d.
Anggaran Kewajiban per
Bulan
Apabila modal seluruhnya dianggap sebagai hutang Bank,
maka perlu diperhitungkan nilai angsurannya. Motor roda tiga pun juga perlu
angsuran per bulan, karena dibeli secara kredit.
Jika diasumsikan modal awal senilai 40 juta tersebut
diperhitungkan sebagai pinjaman dengan angsuran flat dan suku bunga pinjaman
15,11% (suku bunga kredit mikro BPD Kaltim; sumber: http://www.bi.go.id/id/perbankan/suku-bunga-dasar/Default.aspx) dan diangsur selama 24 bulan, maka cicilan per bulan
berada di kisaran nilai Rp 2.171.000,-
Jika motor roda tiga senilai 25 juta dikredit dengan
uang muka sebesar 10 juta, maka jika diangsur dalam 24 bulan, cicilan per bulan
berada dikisaran nilai Rp 854.000,-
Jadi jika kedua kewajiban cicilan tersebut digabungkan
dan dibulatkan akan menjadi senilai :
Rp 2.171.000 + Rp 854.000 = Rp 3.025.000,-
Atau dibulatkan menjadi Rp 3.100.000,-
Dari nilai prediksi kewajiban pengusaha yang harus
dibayar diatas, ternyata masih tertutupi oleh laba bersih yang diterima, bahkan
setelah tenaga kerja juga dimasukkan kedalam beban usaha, sehingga laba bersih,
murni menjadi penambahan modal pada setiap bulannya.
Laba bersih – Kewajiban = Rp 4.375.000 – Rp 3.100.000
= Rp 1.275.000
e.
Analisis BCR dan BEP
Untuk mengetahui kelayakan bisnis IT Service Point
Keliling ini, maka BCR (Benefit Cost Ratio) harus lebih besar dari 1 (B/C >
1). Berdasarkan perhitungan pendapatan dan biaya per bulan, maka didapati :
Benefit Cost Ratio (B/C) = Total pendapatan per bulan
: Total biaya per bulan
= Rp
7.875.000 : Rp 3.500.000 = 2,25
Jadi dengan BCR 2,25 > 1, maka usaha/bisnis ini
layak untuk dijalankan.
Sedangkan untuk perhitungan BEP (Break Event Point)
adalah :
BEP = Nilai modal awal : Laba Bersih per bulan
= Rp 40.000.000 : Rp 4.375.000 = 9,14
(dibulatkan menjadi 10)
Jadi secara teoritis, BEP akan terjadi setelah bisnis
ini berjalan selama 10 bulan. Dan pada prakteknya nanti, jika kondisi bisnis
tidak mengalami hambatan dan perubahan, maka dalam 2 tahun, semua aset usaha
akan menjadi milik pengusaha secara penuh, bahkan akan ada penambahan modal
tunai lebih kurang sebesar Rp 30 juta-an. Hal ini dapat diprediksikan dari
jangka waktu kreditnya selama 2 tahun dan adanya nilai selisih dari laba bersih
per bulan dikurangi total nilai kewajiban per bulan.
Kesimpulan
Bisnis ini memang membutuhkan modal awal
yang cukup besar. Namun dengan perhitungan yang matang, jika bisnis ini
dijalankan dengan baik oleh tenaga yang terampil dibidangnya, memiliki prospek
yang baik dan keuntungan yang menjanjikan. Nilai BRC yang mencapai 2,25 dan BEP
dalam waktu kurang dari 1 tahun, membuat bisnis ini menjadi layak untuk geluti
dengan sangat serius. Peningkatan pendapatan masih mungkin ditingkatkan lagi
apabila pelaku bisnis cukup jeli untuk memilih tren aksesoris komputer yang
diminati konsumen. Dengan merambah pada segmen pelajar, mahasiswa, dan guru,
tentu tidak terlalu sulit memposisikan bisnis ini mengingat persaingan yang
cukup rendah dibidang usaha ini.